Tuesday, January 22, 2008

Jam belajar dan jam kerja disesuaikan

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus melakukan berbagai terobosan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di Ibu Kota. Salah satu cara yang tengah dikaji yakni melakukan kajian penyesuaian jam belajar siswa dan jam kerja kantor pemerintah.

“Kajian ini belum tuntas tapi sudah ada beberapa alternatif jam sekolah diajukan lebih pagi yaitu pukul 06.30 WIB atau 06.45 WIB, ujar Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, Selasa (22/1) di Balai Kota.

Saat ini jam belajar siswa di Jakarta dimulai pukul 07.00-13.00 WIB. Sedangkan untuk jam kerja kantor pemerintah dan swasta dimulai pukul 08.00-16.00 WIB. “Untuk jam kerja kantor pemerintah, kita akan konsultasikan dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah,” ujar mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini.

Sedangkan untuk jam kerja kantor swasta, kata gubernur, pihaknya hanya bisa menyarankan agar menyesuaikan dengan kondisi di lapangan.

“Untuk kantor swasta, kita hanya bisa menyarankan tapi tidak bisa mengaturnya,” jelas gubernur. “Ini semuanya masih dikaji tapi sebagai tahap awal ternyata semua elemen masyarakat sudah menyambut baik,” katanya.

Gubernur menargetkan pada pertengahan Februari 2008 mendatang kajian tersebut rampung.

Saat ditanya berapa persen kontribusi perubahan jam belajar siswa dan jam kerja kantor pemerintah terhadap upaya mengurangi kemacetan lalu lintas, kembali Fauzi Bowo menyatakan, bahwa upaya itu diyakini dapat mendistribusikan kendaraan bermotor tersebut sehingga tidak terjadi kemacetan di satu titik pada jam tertentu.

Lebih lanjut gubernur mengungkapkan, saat ini sekitar 50 persen lebih kegiatan bisnis swasta terkumpul di satu wilayah dan itu yang menyebabkan kemacetan lalu lintas.

Sedangkan untuk pemindahan kantor swasta itu bukan perkara mudah. “Untuk mengurangi kepadatan lalu lintas itu, kita hanya bisa menyarankan misalnya untuk wilayah Jl Thamrin dan Sudirman jam kerja karyawan dimulai pukul 09.00 WIB,” pintanya. “Sekarang ini yang belum ada solusinya yakni jam pulang sekolah dan pulang kerja,” tambahnya.

Selain mempercepat jam belajar siswa dan jam kerja kantor pemerintah, kata gubernur, upaya lain yang bisa dilakukan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas yakni membuat jaring jalan secara bertingkat dan penggunaan angkutan umum massal seperti busway.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi (Dikmenti) DKI Jakarta Margani M Mustar menyatakan, pihaknya sangat mendukung upaya untuk memajukan jam belajar siswa. “Ini juga sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas siswa,” ucapnya.

Senada dengan Margani, anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Ahmad Husin Alaydrus juga mendukung upaya tersebut. “Ini untuk mendidik siswa agar lebih giat dalam belajar sehingga mutu pendidikan di Jakarta akan semakin baik,” pungkasnya.

No comments: